Minggu, 12 Juni 2011

Lalu Batu Itu Haruskah Kau Diamkan

Ingatkan aku bahwa kita tak pernah saling tahu
Ingatkan aku bahwa kita tak pernah menyatu
Ingatkan aku bahwa kita tak pernah ada
Ingatkan aku bahwa kita tak pernah berkata cinta
Ingatkan aku tentang aku, tak pernah ada kita
Tapi, aku lupa..
Yang ku ingat sangat manis adanya
Yang ku ingat jutaan indahnya
Yang ku ingat kau selalu memuja
Perlu kau korek otakmu lagi, kasih
Perlu kau tilik ke dalam hatimu
Gali lah pangkal lidahmu
Agar kau ingat ceceran darah di hatiku yang mengalir bekas gorokanmu
Perlu kau ingat gumpalan pahit yang ku telan
Lihatlah janjimu yang mengalir bersama darahku
Perlukah ku torehkan di keningmu?
Agar kau ingat besarnya harap yang kau teteskan
Ingatlah ucapmu yang ku kutip di otakku
Perlukah ku balur di kepalamu?
Agar kau tahu seberapa besar dukaku karenamu
Pernahkah kau pikirkan lagi ucapmu tentang aku?
Untaian cinta yang kau lantunkan
Genderang perjuangan yang kau tabuh
Keras hati yang kau utarakan
Semua yang tadinya kau kata demi kita.
K.I.T.A
Ku kira kita terus berjuang bersama
Membelah lautan berdua
Mendaki langit bersama
Kau kata akan berusaha
Namun, kini aku bodoh sendiri
Aku berjuang sendiri
Pahit sendiri
Terisak sendiri
Tolong, jangan biarkan aku terseok – seok sendiri
Penuh nanah berbalut nista berjuang demi kita
jangan biarkan aku terisak bersama sepi
tolong aku, kasih
Kepercayaanku janganlah kau lempar ke tempat sampah
Janjimu janganlah kau koyak sementara kau biarkan aku penuh darah
Sentuhlah lagi bayangku
selami lagi dalamnya rasaku
agar kau tahu seberapa ada aku untukmu
jangan tertidur dalam gua yang memaksamu
jangan lelap dalam kolong ranjangmu
jangan lupakan aku yang selalu terjaga demi engkau
ingatlah aku yang meniti air demi engkau
ingatlah aku yang penuh gores demi engkau
ingatlah aku yang menghitam legam demi engkau
ingatlah aku yang mandi peluh demi engkau
lihatlah aku yang penuh isak dan ingus demi engkau
cabikan sepedih apapun, cambukan seperih apapun tak pernah ku hiraukan
maka berjuanglah juga, kasih
jangan biarkan ku salib tubuhku sendiri demi engkau
ku bangun titian menuju engkau, maka jangan engkau hancurkan
aku mencoba, berusaha, bukan demi aku ataupun engkau, namun kita
mana keringatmu untuk kita
mana darahmu demi kita
mana pedihmu untuk kita
berjuanglah demi cintamu yang ku harap kau rasa tak hanya dulu
lukislah hidupmu sendiri, dan aku tahu kau ingin lukis aku
jangan biarkan apapun belenggu tanganmu
jangan biarkan apapun memasung cintamu untukku
jangan biarkan apapun merantai perjuanganmu untuk kita
rasakan aliran nanah di hatiku
jilatlah segarnya darah yang mengucur deras di mataku
kecaplah perihnya luka yang tertoreh rantai kakimu
bantu aku
bantu K.I.T.A

Love My Nobitaa, [10.06.2011]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar